MAKALAH
FISIKA
DASAR
“ALAT-ALAT OPTIK”
DISUSUN OLEH:
1.
Akhmad Haris Karsena
2.
Dwiki Alinda Sari
3.
Maya Sari
4.
Mifta Khuljannah Maulin
5.
Rizka Setiani
6.
Wenda Nabila Zhafira 06091281419037
Dosen Pembimbing : Apit Fathurohman, S.Pd, M.Si
PENDIDIKAN BIOLOGI PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
Kata
Pengantar
Assalamualaikum
wr .wb ,
Alhamdulillah,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah fisika dasar yang
berjudul “Alat-alat Optik”
Dengan
dibuatnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi siapapun yang membacanya
dan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan dari para pembacanya.
Tak
lupa Penulis mengucapkan beribu banyak terimakasih kepada orang atau pihak yang
terkait yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
pun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maupun
kesalahan, karena penulis masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, penulis
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah di
masa depan yang lebih baik lagi. Amin.
Palembang,
19 Oktober 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan
di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba
Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang
Pencipta dengan tulus. Menurut perkembangan era
globalisasa bidang optik pun ikut berkembang. Alat-alat optik sangat
berpengaruh berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari , seperti dalam bidang
pendidikan , kesehatan dan perkantoran . jenis alat-alat optic pun beraneka
ragam menurut bentuk dan kegunaannya. Mikroskop digunakan untuk
melihat benda yang berukuran kecil seperti bakteri dan virus, Lup digunakan
sebagai kaca pembesar, Teropong digunakan untuk melihat benda-benda dilangit, dibumi
dan di dalam kapal selam. Lensa digunakan untuk membantu
orang-orang yang menderita cacat mata atau penglihatannya terganggu. Contohnya:
miopi, hipermetropi, presbiopi, dan astigmatisme.
B. Rumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan optik?
2. Apa saja alat-alat optik?
3. Bagaimana prinsip kerja alat-alat optik?
4. Bagaimana
rumus perhitungan masing-masing alat optik?
C. Tujuan
Dengan latar belakang diatas kita
mempunyai rumusan masalah seperti berikut :
a. Mengetahui alat-alat optik
b. Memahami prinsip kerja alat-alat optik
c. Memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar
d. Mengetahui
rumus perhitungan pada masing-masing alat optik.
D. Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode internet untuk menyusun makalah ini
dengan mengdowload materi-materi tentang optik yang tersedia dalam layanan web.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Optik
Optik adalah cabang fisika yang
menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi.
Optik dijelaskan dan ditandai dengan fenomena optik. Kata berasal dari ὀπτική
optik Latin, yang berarti tampilan. Bidang optik biasanya
menggambarkan sifat cahaya tampak, sinar inframerah dan ultraviolet, tetapi
sebagai cahaya adalah gelombang elektromagnetik, fenomena yang sama juga
terjadi dalam bentuk sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan lainnya
gejala radiasi elektromagnetik dan mirip maupun pada balok muatan partikel
(balok dibebankan). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan.
Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan
beberapa bidang optik kuantum hingga mekanika. Dalam prakteknya, sebagian besar
fenomena optik dapat dihitung dengan menggunakan sifat dari cahaya
elektromagnetik, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell.
Bidang
optik memiliki identitas, masyarakat, dan konferensi. Aspek lapangan sering
disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering disebut
rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem
iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin cenderung
sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi
profesionalnya. Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan
sebagai fotonika atau Optoelektronik. Batas-batas antara bidang ini dan "optik" yang tidak jelas, dan
istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia dan dalam berbagai
bidang industri. Karena aplikasi yang luas dari ilmu "cahaya" untuk
aplikasi dunia nyata, ilmu optik dan rekayasa optik cenderung sangat
interdisipliner. Ilmu optik merupakan bagian dari berbagai disiplin terkait
termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran (khususnya optalmologidan
optometri), dan lain-lain. Selain itu, perilaku optik yang paling lengkap,
seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu rumit untuk kebanyakan masalah,
jadi model sederhana dapat digunakan. Model sederhana ini cukup untuk
menjelaskan sebagian besar perilaku fenomena optik dan mengabaikan relevan dan
/ atau tidak terdeteksi pada suatu sistem.
Dalam ruang bebas dengan kecepatan
gelombang bepergian c = 3 × 108 meter / detik. Ketika memasuki
medium tertentu (dielectric atau nonconducting) gelombang dengan kecepatan v,
yang merupakan karakteristik dari bahan dan kurang dari cahaya besarnya kecepatan
sendiri (c). Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa dengan kecepatan
cahaya dalam medium adalah indeks bias bahan n sebagai berikut: n = c / v
B. Alat-alat
Optik
1. Mata
Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat
dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian
mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik :
-
Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk
melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak.
-
Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang
kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
-
Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik,
merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.
-
Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang
disebut pupil.
-
Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke
dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar
agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
-
Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang
mata yang berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang
dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan
terbalik.
-
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak
peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak
jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning. Permukaan
retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang
berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi
membedakan kesan berwarna.
-
Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya
akomodasi mata. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke
permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini
dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
1.
Daya Akomodasi Mata
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa
mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak
tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan
lensa mata, yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot
siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu
jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung
(otot-otot siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih
(otot-otot siliar mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya
akomodasi. Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk
menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat
atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Manusia memiliki dua batas daya akomodasi
(jangkauan penglihatan) yaitu :
a) Titik dekat mata (Punctum Proximum) adalah
jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk
mata normal (Emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak)
dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca
normal.
b) Titik jauh mata (Punctum Remotum) adalah
jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk
mata normal titik jauhnya adalah “Tak Terhingga”.
b. Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang
dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak
tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi,
antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis
itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma. Cacat mata
dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu penderita
cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata tidak
dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah
kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu
berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi
mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut
a) Rabun Jauh (Miopi)
Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat
benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang
dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata
terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang
suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain. Untuk mata normal (emetropi) melihat
benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada
retina. Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena
lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung
(negatif).
Tugas dari lensa cekung adalah membentuk
bayangan benda di depan mata pada jarak titik jauh orang yang mempunyai cacat
mata miopi. Karena bayangan jatuh di depan lensa cekung, maka harga S’ adalah
negatif. Dari persamaan lensa tipis, = + , Si
adalah jarak titik jauh mata miopi. So adalah jarak benda ke mata dan f adalah
fokus lensa kaca mata.
b) Rabun dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat tidak dapat melihat jelas
benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh).
Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal.
Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun
dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun
dekat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Bayangan yang dibentuk lensa cembung harus
berada pada titik dekat mata penderita rabun dekat. Karena bayangan yang
dihasilkan lensa cembung berada di depan lensa maka harga Si adalah negatif.
Dari persamaan lensa tipis, = +. Si adalah jarak titik jauh mata
hipermetropi. So adalah jarak benda ke mata dan f adalah fokus lensa kaca mata.
c) Mata Tua (Presbiopi)
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan
daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik
dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong
dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada
kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca
mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata
hipermetropi.
d) Astigmatisma (Mata Silindris)
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata
tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu
bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan
sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang
vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma
ditolong / dibantu dengan kacamata silindris.
2. Kamera
Kamera digunakan manusia untuk merekam
kejadian penting atau kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera
dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan
berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan
gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus)
lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera
digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan
dapat dilihat atau diolah melalui komputer. Bagian-bagian kamera mekanik (bukan
otomatis) menurut kegunaan fisis :
1. Lensa
cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
2.
Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang
yang dapat diatur luasnya
3.
Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk
mengatur banyak cahaya
4.
Shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya
yang menuju ke pelat film
5.
Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam
bayangan. Setiap
benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak
fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film
memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang
tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat
digeser ke depan atau ke belakang.
3. Lup (Kaca Pembesar)
Lup (Kaca Pembesar) dipakai untuk melihat
benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup
dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas.
Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan
atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa
lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang diharapkan dari
benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar. Orang yang
melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut
anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata biasa. Ada dua
cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi.
a. Melihat Dengan Mata Tak Berakomodasi
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup
harus membentuk bayangan di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus
diletakkan tepat pada titik fokus lup. Keuntunganya adalah untuk pengamatan
lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran
berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah
: M = PP/f , dimana M
= Perbesaran Lup, PP = Titik Dekat Mata, serta f = Jarak Titik Fokus
Lensa.
b. Melihat dengan mata berakomodasi
Agar mata dapat melihat dengan
berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di
titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan
titik pusat sumbu lensa.Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah,
sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah.
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak
dan diperbesar. Perbesaran anguler yang didapatkan adalah : M = PP/f +
1, dimana M =
perbesaran lup, PP =
titik dekat mata, serta f = jarak titik fokus lensa
4. Mikroskop
Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda
kecil ada batasnya. Jika kita menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk
mendapatkan perbesaran yang lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak
sempurna. Untuk itu, diperlukan mikroskop. Dengan memakai mikroskop kita dapat
mengamati benda atau hewan renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat
dilihat mata secara langsung ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop
mutakhir yang sudah dibuat manusia adalah mikroskup elektron. Dalam subbab ini
akan dipelajari mikroskop cahaya yang proses kerjanya memanfaatkan lensa
cembung dengan menerapkan pembiasan cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama
berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan
yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil
dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin
cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan
diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas
digunakan makrometer dan mikrometer.
1.
Dasar kerja mikroskop
Obyek atau benda yang diamati harus
diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan
nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan
benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat
diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau
tidak berakomodasi.
a) Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Untuk pengamatan dengan akomodasi
maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik
dekat mata (PP). Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh
lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
M
= Moby x
Mok
M
= (Si/So)
x (PP/f okuler + 1)
b) Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Untuk pengamatan dengan mata tidak
berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada
titik jauh mata. Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh
lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
M
= Moby x
Mok
M
= (Si/So)
x (PP/f okuler)
b. Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop adalah jarak lensa
obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan dalam bentuk :
Untuk mata berakomodasi
d = Si (ob) +
So (ok)
Keterangan :
d
= Panjang Mikroskop
Si (ob)
= Jarak Bayangan Lensa
Obyektif
So (ok) =
Jarak Benda Lensa Okuler
Untuk mata tidak berakomodasi
d
= Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
d
= Panjang Mikroskop
Si (ob)
= Jarak Bayangan Lensa
Obyektif
f (ok)
= Jarak Fokus Lensa Okuler
5. Teropong (Teleskop)
1.
Teropong Bintang
Teropong
bintang disebut juga teropong astronomi.
a) Terdiri dari 2 buah lensa cembung.
b) Jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak
fokus lensa okuler.
-
Dasar Kerja Teropong
Obyek benda yang diamati berada di tempat yang
jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa
obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata,
diperkecil dan terbalik berada pada titik focus. Bayangan yang dibentuk lensa
obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus
lensa okuler.
a)
Penggunaan Dengan Mata Tidak Berkomodasi
Untuk penggunaan dengan mata tidak
berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus
lensa okuler.
Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :
M =
f (ob) / f (ok)
Panjang teropong adalah :
d =
f (ob) + f (ok)
b) Penggunaan Dengan Mata Berkomodasi Maksimal
Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi
maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik
pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler dapat
diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan
didapatkan : M = f (ob) / So (ok)
Panjang teropong adalah :
d =
f (ob) + So (ok)
2.
Teropong Bumi
Teropong bumi disebut juga teropong medan.
Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa
pembalik.
-
Dasar Kerja Teropong Bumi :
Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat
nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh pada fob. Bayangan dibentuk oleh
lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik
sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata,
terbalik, dan sama besar . Dengan adanya lensa pembalik panjang teropong dirumuskan
menjadi : d = f (ob) + 4f (pembalik) +
f (ok)
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan
arah cahaya sebelum melewati lensa okuler, lensa okuler berfungsi seperti lup
membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Adanya lensa pembalik
tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat maya, tegak dan
diperbesar dengan perbesaran : M = f (ob) / f (ok)
c. Teropong Prisma (Binokuler)
Teropong prisma terdiri atas dua pasang
lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma
kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan, berfungsi
untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan. Bayangan yang dibentuk
lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari
lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa
okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga
bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang
diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan
praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
a) Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas
cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
b) Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya
bolak-balik 3 kali melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua
prisma).
c) Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara
bersamaan
d) Dengan
adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir
bersifat maya, diperbesar dan tegak.
4.
Teropong Pantul Astronomi .
Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin
cekung berjarak fokus besar sebagai cermin objektif, sebuah lensa cembung
sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok arah cahaya dari
cermin objektif ke lensa okuler.
5.
Teropong Panggung
Teropong panggung terdiri dari dua lensa,
yaitu :
1.
lensa obyektif berupa lensa cembung
2. lensa
okuler berupa lensa cekung
-
Dasar Kerja Dari Teropong Panggung
Sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa
obyektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa obyektif. Bayangan ini
akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler dibentuk
bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang
dibentuk lensa okuler adalah tegak. Perhatikan diagram dari proses terbentuknya
bayangan benda pada gambar berikut. Untuk pengamatan tanpa berakomodasi, maka
panjang teropong adalah : d =
f (ob) – f (ok)
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah
sama dengan perbesaran pada teropong bintang ataupun juga teropong
BAB III
PENUTUP
-
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai alat
optik yang sering dipakai dan dipelajari, karena dalam pembahasan dan
pembelajaran dimanapun pasti ada pelajaran tentang alat optik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Suraga,Robiya.2013.”Contoh
Makalah Fisika Tentang Alat Optik” (Online)
Tersedia di http://robiyanusugara.blogspot.com/2013/06/contoh-makalah-fisika-tentang-alat-optik.html diakses pada tanggal 19 Oktober
2014
Anonim.___.”Rumus-Rumus
Fisika Lengkap/Alat Optik” (Online)
Tersedia
di http://id.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Alat
optik diakses pada
tanggal 19 Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar